TANAH BUMBU,
Di tengah sedang lesunya putaran roda ekonomi masyarakat, sejumlah outlet Mini Market Alfa Mart berdiri di Tanah Bumbu.
Diketahui outlet Alfa Mart yang sudah buka adalah di wilayah Kecamatan Simpang Empat berjumlah 5 outlet, kemudian di wilayah Kecamatan Satui 1 outlet berada di Desa Sungai Danau, dan 1 outlet berada di Desa Sungai Cuka.
Keberadaan Alfa Mart milik pemodal besar ini dikuatirkan akan berdampak terhadap kelangsungan usaha milik warga yang membuka kios. Persaingan tersebut bisa diibaratkan seperti David melawan Goliath.
"Ini persaingan yang kurang sehat," sebut M. Syarifuddin, Wakil Ketua HIPMI Tanah Bumbu.
Selanjutnya menurut M. Syarifuddin, ia menyarankan kepada pihak Pemerintah Daerah untuk tidak memberikan kelonggaran perijinan untuk Alfa Mart.
"Kalau bisa 1 kecamatan cuma bolrh ada 1 Alfa Mart. Karena yang terkena dampaknya paling besar adalah kalangan Pedagang dari masyarakat bawah," ujar M. Syarifuddin, Rabu (23/9/15).
Meski demikian ia tetap mengapresiasi dengan sudah berdirinya beberapa outlet Alfa Mart di Tanah Bumbu. Namun ia berharap nantinya ke depan agar Pemerintah Daerah juga melakukan revitalisasi pasar tradisional/pasar rakyat, karena pasar adalah sentra perekonomian rakyat, memberdayakan pasar tradisional berarti meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
Seperti diketahui bersama, puluhan mini market sudah berdiri di wilayah Kecamatan Simpang Empat dan batulicin sebelum kehadiran Alfa Mart.
"Pasar tradisional, pedagang klontong dan lainnya merupakan panggung perekonomian masyarakat. Harapan saya ke depan Pemerintah Daerah dapat memberikan alternatif bagi pedagang agar dapat menjadi usaha yg memiliki daya saing sehingga tidak kalah dengan toko ataupun pasar modern," tutup M. Syarifuddin. (JCO)
Di tengah sedang lesunya putaran roda ekonomi masyarakat, sejumlah outlet Mini Market Alfa Mart berdiri di Tanah Bumbu.
Diketahui outlet Alfa Mart yang sudah buka adalah di wilayah Kecamatan Simpang Empat berjumlah 5 outlet, kemudian di wilayah Kecamatan Satui 1 outlet berada di Desa Sungai Danau, dan 1 outlet berada di Desa Sungai Cuka.
Keberadaan Alfa Mart milik pemodal besar ini dikuatirkan akan berdampak terhadap kelangsungan usaha milik warga yang membuka kios. Persaingan tersebut bisa diibaratkan seperti David melawan Goliath.
"Ini persaingan yang kurang sehat," sebut M. Syarifuddin, Wakil Ketua HIPMI Tanah Bumbu.
Selanjutnya menurut M. Syarifuddin, ia menyarankan kepada pihak Pemerintah Daerah untuk tidak memberikan kelonggaran perijinan untuk Alfa Mart.
"Kalau bisa 1 kecamatan cuma bolrh ada 1 Alfa Mart. Karena yang terkena dampaknya paling besar adalah kalangan Pedagang dari masyarakat bawah," ujar M. Syarifuddin, Rabu (23/9/15).
Meski demikian ia tetap mengapresiasi dengan sudah berdirinya beberapa outlet Alfa Mart di Tanah Bumbu. Namun ia berharap nantinya ke depan agar Pemerintah Daerah juga melakukan revitalisasi pasar tradisional/pasar rakyat, karena pasar adalah sentra perekonomian rakyat, memberdayakan pasar tradisional berarti meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
Seperti diketahui bersama, puluhan mini market sudah berdiri di wilayah Kecamatan Simpang Empat dan batulicin sebelum kehadiran Alfa Mart.
"Pasar tradisional, pedagang klontong dan lainnya merupakan panggung perekonomian masyarakat. Harapan saya ke depan Pemerintah Daerah dapat memberikan alternatif bagi pedagang agar dapat menjadi usaha yg memiliki daya saing sehingga tidak kalah dengan toko ataupun pasar modern," tutup M. Syarifuddin. (JCO)
Posting Komentar