KOTABARU,
Jurnalis Televisi dari Metro TV dan TV One melakukan pemantauan titik api (hot spot) penyebab asap di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, Kamis (15/10/15).
Pemantauan tersebut atas ajakan dari seorang Pengusaha Lokal asal Kotabaru yang bermukim di Tanah Bumbu, H. Tajerian Noor yang dikenal sebagai Owner dari PT Buana Karya Wiratama (BKW) yang bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur.
Adapun Jurnalis Televisi yang ikut pada pemantauan tersebut adalah Imi Suryaputera dan Iwan Hardi dari Metro TV dan Habibaturrahmah atau Rahma dari TV One.
Pemantauan dilakukan hingga ke kawasan Kelumpang dan Pamukan di wilayah Kabupaten Kotabaru. Sejumlah titik api masih tampak dari udara dan mengepulkan asap, sehingga jarak pandang pun terhalang kabut asap.
Kepada kedua Media Televisi tersebut H. tajerian Noor mengungkapkan kepeduliannya terhadap kondisi asap yang di beberapa daerah sudah menelan korban. Ia mengimbau kepada para Pengusaha dan Perusahaan agar memperhatikan masalah ini, misalnya dengan secara bersama-sama melakukan pengadaan peralatan pemadam kebakaran yang lebih efektif.
"Saya kira para Pengusaha maupun Perusahaan bersama Pemerintah Daerah perlu memikirkan bagaimana caranya melakukan pengadaan peralatan pemadam kebakaran yang efektif sehingga tak ada kendala untuk melakukan pemadaman," ujar H. Tajerian Noor.
Ia menyebut jika selama ini untuk melakukan pemadaman digunakan pesawat helikopter yang sewa per jamnya lumayan mahal, mestinya Pemerintah Daerah perlu membuat anggaran untuk bisa membeli sendiri pesawat tersebut.
"Kabut asap ini sepertinya menjadi semacam event tahunan. Pemerintah Daerah bersama para pengusaha dan perusahaan yang ada di daerah mesti berkerjasama agar bisa memiliki sendiri pesawat helikopter yang nantinya bisa digunakan secara bersama-sama untuk melakukan pemadaman hutan dan lahan," ungkap H. Tajerian Noor. (ISp)
Jurnalis Televisi dari Metro TV dan TV One melakukan pemantauan titik api (hot spot) penyebab asap di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, Kamis (15/10/15).
Pemantauan tersebut atas ajakan dari seorang Pengusaha Lokal asal Kotabaru yang bermukim di Tanah Bumbu, H. Tajerian Noor yang dikenal sebagai Owner dari PT Buana Karya Wiratama (BKW) yang bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur.
Adapun Jurnalis Televisi yang ikut pada pemantauan tersebut adalah Imi Suryaputera dan Iwan Hardi dari Metro TV dan Habibaturrahmah atau Rahma dari TV One.
Pemantauan dilakukan hingga ke kawasan Kelumpang dan Pamukan di wilayah Kabupaten Kotabaru. Sejumlah titik api masih tampak dari udara dan mengepulkan asap, sehingga jarak pandang pun terhalang kabut asap.
Kepada kedua Media Televisi tersebut H. tajerian Noor mengungkapkan kepeduliannya terhadap kondisi asap yang di beberapa daerah sudah menelan korban. Ia mengimbau kepada para Pengusaha dan Perusahaan agar memperhatikan masalah ini, misalnya dengan secara bersama-sama melakukan pengadaan peralatan pemadam kebakaran yang lebih efektif.
"Saya kira para Pengusaha maupun Perusahaan bersama Pemerintah Daerah perlu memikirkan bagaimana caranya melakukan pengadaan peralatan pemadam kebakaran yang efektif sehingga tak ada kendala untuk melakukan pemadaman," ujar H. Tajerian Noor.
Ia menyebut jika selama ini untuk melakukan pemadaman digunakan pesawat helikopter yang sewa per jamnya lumayan mahal, mestinya Pemerintah Daerah perlu membuat anggaran untuk bisa membeli sendiri pesawat tersebut.
"Kabut asap ini sepertinya menjadi semacam event tahunan. Pemerintah Daerah bersama para pengusaha dan perusahaan yang ada di daerah mesti berkerjasama agar bisa memiliki sendiri pesawat helikopter yang nantinya bisa digunakan secara bersama-sama untuk melakukan pemadaman hutan dan lahan," ungkap H. Tajerian Noor. (ISp)
Posting Komentar