EDITORIAL
![]() |
Imi Suryaputera, Pemred Jurnalisia Online |
Dampak langsung dari musim kering yang cukup panjang adalah krisis air yang menimpa warga. Di wilayah Kabupaten Kotabaru terutama warga yang berada di daratan Pulau Laut dimana ibukota kabupaten berada, sudah 2 bulan terakhir banyak warga yang mengalami kekurangan air bersih.
Dampak kekurangan air bersih ini juga menimpa tak sedikit warga di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu. Warga sudah mulai banyak yang membeli air dari mobil-mobil penjual air terutama bagi warga di kawasan Kecamatan Simpang Empat dan Batulicin.
Dan secara kebetulan saat musim kering ini bertepatan dengan saat-saat menjelang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di beberapa kabupten/kota di Kalimantan Selatan serta Pilgub (Pemilihan Gubernur) Kalimantan Selatan.
Musim kering dan moment Pilkada ini pun dimanfaatkan oleh para Calon Kepala Daerah untuk berbagi air bersih gratis ke para warga yang sedang mengalami kesulitan air. Juga terdapat beberapa perusahaan yang berbuat sama membagi air secara gratis. Terlepas apakah mereka yang telah bersedia mengulurkan tangan dan berbagi tersebut memiliki tujuan tertentu atau tidak; tindakan itu patut diapresiasi, setidaknya ini sebagai stimulan (perangsang) bagi yang mampu lainnya untuk berbuat sama.
Memang terdapat pihak-pihak yang sinis bahkan curiga terhadap mereka yang berbagi air bersih gratis tersebut. Sangat wajar terdapat tanggapan yang berbeda terhadap suatu tindak perbuatan. Karena sudah menjadi sifat kebanyakan manusia suka mencela; yang berbuat saja masih dicela apalagi yang tak berbuat sama sekali.
Hal yang arif yang patut melekat pada para penerima bantuan adalah tetap dan terus berpikir positif (positive thinking) terhadap si pemberi. Kalau pun pihak si pemberi mengharap sesuatu dari pemberiannya, maka keputusan akhir ada di pihak si penerima apakah ia juga akan membalas pemberian, atau hanya membalas dengan ucapan terima kasih saja.
Akhirnya apapun yang kita lakukan menjelang saat-saat Pilkada ini amat sangat mungkin akan selalu dihubung-hubungkan dengan manuver politik, atau minimal dipolitisir oleh para pengkritik yang belum tentu bisa berbuat yang berguna daripada yang ia kritik.
Lanjutkan hal-hal yang baik meski ibarat anjing menggongong kafilah tetap berlalu.
Posting Komentar