TANAH BUMBU,
Upaya pemerintah dalam mengentasan buta aksara perlu terus ditingkatkan dengan berbagai program lanjutan demi mempertahankan sekaligus meningkatkan kualitas belajar masyarakat dalam hal membaca dan menulis.
Hal itu disampaikan oleh Pj Bupati Tanah Bumbu, Drs. H. Wahyuddin M.AP pada saat mengikuti acara peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) yang ke 50 di Kabupaten Banjar belum lama tadi.
"Program lanjutan pengentasan buta aksara itu penting dilakukan. Supaya kemampuan membaca dan menulis setiap orang yang belajar lebih bermanfaat dan bisa ditingkatkan," kata Wahyuddin pada saat menghadiri acara tersebut.
Program lanjutan buta aksara yang dimaksud adalah dengan melaksanakan program keterampilan bagi siapa saja yang sudah lulus menjalani pendidikan buta aksara. Keterampilan itu bisa berupa keterampilan memasak atau jenis keterampilan lainya yang menuntut orang tersebut agar tetap membaca terkait rencana sesuatu yang harus mereka lalukan.
"Membaca resep misalnya, hal ini menuntut orang agar tetap membaca terkait jenis masakan yang harus mereka buat. Dengan begitu kemampuanya dalam hal membaca akan lebih meningkat dan semakin lancar," jelas Wahyuddin.
"Membaca resep misalnya, hal ini menuntut orang agar tetap membaca terkait jenis masakan yang harus mereka buat. Dengan begitu kemampuanya dalam hal membaca akan lebih meningkat dan semakin lancar," jelas Wahyuddin.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penididikan Formal dan Informal pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu, Hasanudin mengatakan, pemerintah daerah sudah merancang program lanjutan pengentasan buta aksara tersebut mulai tahun 2016.
Ada sekira 50 kelompok belajar yang akan dibentuk untuk menjalani program lanjutan pengentasan buta aksara tersebut di masing-masing kecamatan.
Kelompok belajar tersebut akan diambil dari mereka yang sudah lulus menjalani program pengentasan buta aksara dan memiliki sertifikat atau ijazah.
Masing-masing kelompok akan terdiri 10 orang dengan hitungan biaya minimal Rp 15 juta untuk menjalani pendidikan keterampilan selama 6 bulan.
"Ini masih berupa hitungan yang sifatnya sementara. Kalau tidak ada halangan mudah-mudahan anggaran tersebut bisa terealisasikan," kata Hasanudin.
Ditambahkannya, dari jumlah masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu yang mengalami buta aksara pada tahun 2010 sebanyak 2.355 orang, masih ada tersisa sekira 1.748 orang. Namun demikian, sisa ini sudah termasuk kategori masyarakat yang berusia usia lanjut diatas 59 tahun.
"Artinya usia mereka bisa dibilang sudah tidak produktif dan program pengentasan buta aksara di Kabupaten Tanah Bumbu hakikatnya bisa dikategorikan tuntas," katanya. (AR/Relhum)
Posting Komentar