TANAH BUMBU,
Para penggemar, kolektor dan penggila batu akik berkumpul di Sungai Danau Satui, mengadakan pameran bersama dari tanggal 6 hingga 31 Agustus 2015.
Bertempat di lokasi yang disediakan Koramil Satui, pameran batu akik berlangsung. Para peserta pameran berdatangan dari berbagai tempat di Kalimantan.
Adapun jenis batu akik yang dipamerkan antara lain; Red Borneo, Kecubung, Junjang, Junjung Derajat, Yakut hingga Mirah Delima.
Seorang Peserta Pameran memamerkan batu Red Borneo asli Kalimantan yang ia patok harganya sebesar Rp 15 juta bagi yang berminat. Sedangkan seorang Peserta lainnya memperlihatkan batu jenis Mirah Delima sebesar telur ayam yang ia patok senilai Rp 300 juta.
"Hingga saat ini belum ada yang menawar batu Mirah Delima ini," ujar Pemilik batu.
Pameran tersebut tak cuma dikunjungi oleh para pria, tak sedikit wanita yang juga berkunjung kesana. Tak hanya memamerkan batu akik yang sudah siap pakai, namun juga terdapat beberapa Peserta yang memperlihatkan proses pengolahan dari batu kasar hingga batu jadi.
"Diperlukan waktu setidaknya 10 hingga 15 menit untuk memproses batu menjadi siap guna," jelas seorang Peserta.
Sementara itu Danramil Satui, Kapten Aries PH mengatakan diadakannya pameran ini dalam rangka menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 70. Dan ia berharap warga dapat mengenal batu akik yang kini sedang tren, dan kerajinan batu akik ini akan menjadi semakin berkembang ke depannya. (Edi)
Para penggemar, kolektor dan penggila batu akik berkumpul di Sungai Danau Satui, mengadakan pameran bersama dari tanggal 6 hingga 31 Agustus 2015.
Bertempat di lokasi yang disediakan Koramil Satui, pameran batu akik berlangsung. Para peserta pameran berdatangan dari berbagai tempat di Kalimantan.
Adapun jenis batu akik yang dipamerkan antara lain; Red Borneo, Kecubung, Junjang, Junjung Derajat, Yakut hingga Mirah Delima.
Seorang Peserta Pameran memamerkan batu Red Borneo asli Kalimantan yang ia patok harganya sebesar Rp 15 juta bagi yang berminat. Sedangkan seorang Peserta lainnya memperlihatkan batu jenis Mirah Delima sebesar telur ayam yang ia patok senilai Rp 300 juta.
"Hingga saat ini belum ada yang menawar batu Mirah Delima ini," ujar Pemilik batu.
Pameran tersebut tak cuma dikunjungi oleh para pria, tak sedikit wanita yang juga berkunjung kesana. Tak hanya memamerkan batu akik yang sudah siap pakai, namun juga terdapat beberapa Peserta yang memperlihatkan proses pengolahan dari batu kasar hingga batu jadi.
"Diperlukan waktu setidaknya 10 hingga 15 menit untuk memproses batu menjadi siap guna," jelas seorang Peserta.
Sementara itu Danramil Satui, Kapten Aries PH mengatakan diadakannya pameran ini dalam rangka menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 70. Dan ia berharap warga dapat mengenal batu akik yang kini sedang tren, dan kerajinan batu akik ini akan menjadi semakin berkembang ke depannya. (Edi)
Posting Komentar