KOTABARU,
Melewati jalan keras berbatu, di sekitar situlah setidaknya puluhan rumah beton tanpa penghuni berada.
Menurut seorang warga setempat, komplek perumahan itu diperuntukkan bagi para PNS di lingkup Pemkab Kotabaru. Lokasinya berada di kawasan Sebelimbingan Desa Megasari Kecamatan Pulau Laut Utara.
Tampak diantaranya di sekitar perumahan itu sudah ditumbuhi rumput liar yang cukup tinggi.
Informasi yang dihimpun Media ini dari lingkup Pemkab Kotabaru menyebut, komplek perumahan tersebut merupakan proyek dari Kementerian Perumahan Rakyat (kemenpera).
"Setahu saya perumahan itu merupakan proyek dari dana APBN yang dikelola oleh Kemenpera. Dan jumlah yang akan dibangun ratusan unit," ungkap seorang PNS di lingkup Pemkab Kotabaru yang enggan disebut namanya.
Ditambahkannya, jika ingin mengetahui lebih jauh terkait proyek perumnas itu bisa menanyakannya ke pihak Dinas Tata Kota.
Sedangkan seorang warga yang Kru Media ini temukan di sekitar lokasi mengunkapkan," belum sampai satu tahun perumahan itu dibangun, tampaknya tak akan dilanjutkan, karena pihak Pelaksana sempat menawarkan peralatan untuk mencetak bata press. Peralatan itu mereka tawarkan seharga Rp 50 juta kepada warga sekitar sini." (JCO)
Melewati jalan keras berbatu, di sekitar situlah setidaknya puluhan rumah beton tanpa penghuni berada.
Menurut seorang warga setempat, komplek perumahan itu diperuntukkan bagi para PNS di lingkup Pemkab Kotabaru. Lokasinya berada di kawasan Sebelimbingan Desa Megasari Kecamatan Pulau Laut Utara.
Tampak diantaranya di sekitar perumahan itu sudah ditumbuhi rumput liar yang cukup tinggi.
Informasi yang dihimpun Media ini dari lingkup Pemkab Kotabaru menyebut, komplek perumahan tersebut merupakan proyek dari Kementerian Perumahan Rakyat (kemenpera).
"Setahu saya perumahan itu merupakan proyek dari dana APBN yang dikelola oleh Kemenpera. Dan jumlah yang akan dibangun ratusan unit," ungkap seorang PNS di lingkup Pemkab Kotabaru yang enggan disebut namanya.
Ditambahkannya, jika ingin mengetahui lebih jauh terkait proyek perumnas itu bisa menanyakannya ke pihak Dinas Tata Kota.
Sedangkan seorang warga yang Kru Media ini temukan di sekitar lokasi mengunkapkan," belum sampai satu tahun perumahan itu dibangun, tampaknya tak akan dilanjutkan, karena pihak Pelaksana sempat menawarkan peralatan untuk mencetak bata press. Peralatan itu mereka tawarkan seharga Rp 50 juta kepada warga sekitar sini." (JCO)
Posting Komentar