OPINI
Jika di akhir tulisan nanti Anda sudah selesai membaca tulisan ini, jangan dianggap Saya sedang berpromosi. Kalaupun iya, percayalah Saya tidak mendapat imbalan apapun dari tulisan ini, tidak juga sepiring Soto, karena Saya sama sekali tak kenal dengan pemilik rumah makan.
Saya hanya ingin belajar mengulas masalah kuliner yang jadi kebutuhan teramat penting bagi tiap manusia yang hidup (yang mati tentu tidak).
Kuliner yang paling terkenal dari Kalsel yang identik dengan �Urang Banjar�, tentu tak bisa tidak Kita mesti teringat Soto Banjar. Memang Kita akui di tiap daerah di Indonesia (biasanya Saya sebut Endonesa) juga terdapat masakan jenis Soto; misalkan Soto Lamongan. Tapi Soto Banjar memiliki ciri khas-nya sendiri, karena biasa disajikan dengan Ketupat, bukan nasi seperti kebanyakan jenis Soto.
courtesy : menyajikan.com |
Yang juga menjadi ciri khas tiap masakan Banjar adalah terdapat rasa manis, tak terkecuali dalam penyajian Soto.
Tapi kali ini Saya menemukan Soto Banjar yang jauh dari unsur manis, sehingga Saya pun menyatakan diri suka. Karena hal yang membuat Saya selalu jengkel terhadap masakan adalah jika berasa manis.
Secara tak sengaja Saya menemukan beberapa teman yang sedang kumpul menikmati Soto Banjar yang lokasi rumah makannya kebetulan di tepi jalan umum. Karena memang lapar, Saya pun mampir untuk mengisi �ruang tengah� yang sudah terasa bergejolak minta isi.
Sebut saja rumah makan Soto Bang Amat, dengan tagline Sotonya Urang Banua. Saya jadi teringat tagline ini sedang digunakan untuk keperluan Pemilukada oleh Sepasang Calon Gubernur dan Wakilnya; Asli Urang Banua (siapa tahu ada hubungannya, hehehe���).
Ternyata setelah menghabiskan sepiring Soto, lidah Saya yang terbiasa makan masakan pedas; cocok, enak juga, tak seperti Soto Banjar yang pernah Saya nikmati di satu stand di Tunjungan Plaza Surabaya, yang rasanya didominasi manis, sehingga Saya sulit membedakan apakah Saya sedang menikmati Soto Banjar atau Kolak Pisang, hahaha���..
Perkara kuliner Saya kira �Urang Banua� mesti belajar banyak ke �Urang Awak� atau Minangkabau (Padang). Karena setahu Saya, yang namanya Rumah Makan Padang dimanapun selalu diminati dan cocok dengan berbagai lidah macam-macam suku dan etnis di Endonesa ini. Prinsip yang dipegang para Pedagang atau Pebisnis Kuliner Minangkabau adalah; �Jika masakan kami tidak/kurang enak, bisiki Kami. Tapi jika enak, sebarkan kepada tiap orang.�
Saya sudah beberapa kali mampir di Rumah Makan Soto bang Amat ini. Dan Alhamdulillah Saya belum pernah bayar, karena dibayarkan oleh pihak lain yang ternyata juga merasa cocok dengan masakan Soto Banjar tersebut. Kebetulan saja mungkin beberapa Pengusaha Lokal yang sukses yang mengenal Saya, juga sering mampir dan makan disitu, alhasil merekalah yang merogoh kocek untuk Soto Banjar yang sudah berpindah ke perut Saya. Sering-sering sajalah kalau begitu, hehehe���.
Saya berharap kepada para Pedagang ataupun Pebisnis Kuliner di Banua ini agar jangan menyajikan masakan yang Cuma cocok di lidah �Urang Asli Banua� tapi cocok bagi tiap orang tak terkecuali orang-orang yang berasal dari Mancanegara. Dan yang tak kalah penting adalah disamping tempat yang bersih, juga pelayanan yang bagus, sehingga yang dating pun merasa puas dan pulang dengan perut kenyang.
Kalau tak percaya enak, Anda bias langsung meluncur ke TKP; Soto Bang Amat yang berlokasi disamping Bank BRI, atau seberang Bank Kalsel Simpang Empat Tanah Bumbu, selamat menikmati dan jangan lupa ajak Saya juga ya, hehehe���.(ISp)
Posting Komentar