TANAH BUMBU,
Kelesuan pertumbuhan ekonomi dalam 2 tahun terakhir ini di Tanah Bumbu, berdampak ke berbagai sektor termasuk sektor kerajinan.
"Jauh menurun dibanding 2 tahun lalu. Penurunan bisa dikatakan 50 persen," ungkap seorang Pengrajin Jok, pria asal Surabaya yang membuka usaha di Jalan Transmigrasi Plajau sekitar SPBU.
Pria berumur sekira 50 tahunan itu mengaku, sudah hampir 3 membuka usaha mengganti dan membuat sarung untuk jok mobil maupun sepeda motor. Ia juga menerima penggantian kulit untuk sofa.
Ia mengungkapkan, keahliannya membuat jok dan sarung jok tersebut diperolehnya saat ia ikut berkerja dengan temannya di Surabaya.
"Tak ada kursus ataupun pelatihan khusus, cuma melihat cara kerja teman. Saya ikut teman saat itu sekira tahun 1982 di Surabaya Kota," cerita Pria itu.
Dengan berbekal 2 unit mesin jahit, Pria Pengrajin Jok yang menamai tempat usahanya Surabaya Jok, mengaku kini dalam 1 minggu belum tentu ada yang memberinya pekerjaan.
"Mulai jarang kini menerima 'job', jauh merosot dari tahun-tahun sebelumnya," tukasnya.
Kelesuan pertumbuhan ekonomi di Tanah Bumbu memang mulai terasa sejak banyaknya usaha di bidang pertambangan yang tutup dan memutus hubungan kerja para karyawannya. (JCO)
Kelesuan pertumbuhan ekonomi dalam 2 tahun terakhir ini di Tanah Bumbu, berdampak ke berbagai sektor termasuk sektor kerajinan.
"Jauh menurun dibanding 2 tahun lalu. Penurunan bisa dikatakan 50 persen," ungkap seorang Pengrajin Jok, pria asal Surabaya yang membuka usaha di Jalan Transmigrasi Plajau sekitar SPBU.
Pria berumur sekira 50 tahunan itu mengaku, sudah hampir 3 membuka usaha mengganti dan membuat sarung untuk jok mobil maupun sepeda motor. Ia juga menerima penggantian kulit untuk sofa.
Ia mengungkapkan, keahliannya membuat jok dan sarung jok tersebut diperolehnya saat ia ikut berkerja dengan temannya di Surabaya.
"Tak ada kursus ataupun pelatihan khusus, cuma melihat cara kerja teman. Saya ikut teman saat itu sekira tahun 1982 di Surabaya Kota," cerita Pria itu.
Dengan berbekal 2 unit mesin jahit, Pria Pengrajin Jok yang menamai tempat usahanya Surabaya Jok, mengaku kini dalam 1 minggu belum tentu ada yang memberinya pekerjaan.
"Mulai jarang kini menerima 'job', jauh merosot dari tahun-tahun sebelumnya," tukasnya.
Kelesuan pertumbuhan ekonomi di Tanah Bumbu memang mulai terasa sejak banyaknya usaha di bidang pertambangan yang tutup dan memutus hubungan kerja para karyawannya. (JCO)
Posting Komentar