KOTABARU,
Beberapa kali Kru Media ini bermaksud melakukan konfirmasi dan meminta data-data terkait kepentingan umum ke pihak Depo Pertamina Kotabaru, namun selalu diarahkan ke pihak lain.
Keperluan untuk mendapatkan data dan daftar armada Transportir milik rekanan Pertamina yang mengangkut BBM di wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu, hingga kini tak jua kesampaian oleh Kru Media ini.
Kemudian keinginan konfirmasi langsung ke Pimpinan Depo Pertamina Kotabaru terkait permasalahan pasokan Minya Tanah ke Agen, serta keterkaitan soal penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Tanah, Kru Media ini juga diarahkan ke pihak lain. Bahkan Petugas Pengamanan di lokasi Depo Pertamina Kotabaru cenderung tak bersikap kooperatif.
Kenapa pihak Depo Pertamina bersikap tertutup ?
Ini menjadi pertanyaan yang dirasa aneh oleh Media ini. Jika tak ada sesuatu yang salah di internal Depo Pertamina Kotabaru, mengapa mesti takut menerima Kru Media. Apalagi Depo Pertamina tersebut merupakan milik Negara yang keberadaannya untuk melayani kepentingan umum, harus bersikap tranparan.
Jangan-jangan di internal Depo Pertamina Kotabaru ini ada semacam 'permainan' yang tak boleh diketahui oleh pihak lain apalagi publik.
Bagaimana mungkin elemen di masyarakat bisa ikut mengawasi dan melakukan pencegahan tindak pidana korupsi jika terdapat pihak seperti Depo Pertamina Kotabaru itu (?) - JCO
Beberapa kali Kru Media ini bermaksud melakukan konfirmasi dan meminta data-data terkait kepentingan umum ke pihak Depo Pertamina Kotabaru, namun selalu diarahkan ke pihak lain.
Keperluan untuk mendapatkan data dan daftar armada Transportir milik rekanan Pertamina yang mengangkut BBM di wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu, hingga kini tak jua kesampaian oleh Kru Media ini.
Kemudian keinginan konfirmasi langsung ke Pimpinan Depo Pertamina Kotabaru terkait permasalahan pasokan Minya Tanah ke Agen, serta keterkaitan soal penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Tanah, Kru Media ini juga diarahkan ke pihak lain. Bahkan Petugas Pengamanan di lokasi Depo Pertamina Kotabaru cenderung tak bersikap kooperatif.
Kenapa pihak Depo Pertamina bersikap tertutup ?
Ini menjadi pertanyaan yang dirasa aneh oleh Media ini. Jika tak ada sesuatu yang salah di internal Depo Pertamina Kotabaru, mengapa mesti takut menerima Kru Media. Apalagi Depo Pertamina tersebut merupakan milik Negara yang keberadaannya untuk melayani kepentingan umum, harus bersikap tranparan.
Jangan-jangan di internal Depo Pertamina Kotabaru ini ada semacam 'permainan' yang tak boleh diketahui oleh pihak lain apalagi publik.
Bagaimana mungkin elemen di masyarakat bisa ikut mengawasi dan melakukan pencegahan tindak pidana korupsi jika terdapat pihak seperti Depo Pertamina Kotabaru itu (?) - JCO
Posting Komentar